Ntarlah.... masih lama kok
Nanti ajalah.... jam segitulah...
Mmmm lagi mager.....
Hu......
Menunda nunda bagaikan hal yang yang biasa di zaman ini, begitu banyak alasan yang mengandili, hingga akhirnya .... jenuhpun menghampiri perlahan lahan hingga tiba waktunya berlalu tak disadari hingga kita masing masing saling menyalahkan akan waktu yang berlalu begitu cepat dan dan merasa tak adil akan waktu, lalu siapakah yang salah?
Terdiam dan menyadari..... bahwa sikap lalai begitu merugikan bahkan lebih dari kematian
“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”. [Al-Fawaid hal 44]
Waktu ternyata berharga sekali.
Melihat matahari terbenam di tepi lautan begitu indah sekali namun kita seringkali tak sadar akan pesan yang ia sampaikan kepada kita bahwa waktu itu begitu singkat disaat kita menyadari itu tubuh ini begitu cepat merasa akan sesal yang terjadi.
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
ﻣَﺎ ﻧَﺪِﻣْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻲْﺀٍ ﻧَﺪَﻣِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻏَﺮَﺑَﺖْ ﴰَﺴْﻪُ ﻧَﻘَﺺَ ﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺟَﻠِﻲ ﻭَﱂَ ْﻳَﺰِﺩْ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻤَﻠِﻲ
“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.” (Lihat Miftahul Afkar)
Waktu...
Begitu lengahnya aku akan mu, membuat waktuku yang begitu lama begitu pendek, kau berjalan tanpa berbisik sedikitpun, hingga akhirnya kusadari kau usai...
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412)
Waktu izinkanku untuk mengenali mu lagi, dan ku harap walupun kau tak berbisik tapi sadarkanlah aku akanmu, Ya Gaffar maafkanku lalai akan waktu.
Miftahul 'ilmi
Waktu 😢
BalasHapusKita boleh menangis sejenak, namun cobalah angkat kepala dan mencoba arah yang lebih baik
BalasHapus